Penyakit autoimun adalah suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sel-sel sehat dalam tubuh.
Sistem kekebalan biasanya melindungi dari kuman seperti bakteri dan virus. Ketika merasakan serangan asing ini, sistem daya tahan tubuh akan mengirimkan pasukan sel tempur untuk melawan mereka.
Biasanya, sistem kekebalan dapat membedakan antara sel asing dan sel tubuh sendiri. Pada kasus penyakit autoimun, sistem kekebalan bisa salah menganggap bagian tubuh, seperti persendian atau kulit sebagai benda asing.
Kesalahan ini kemudian dapat medorong tubuh melepaskan protein yang disebut autoantibodi yang menyerang sel-sel sehat. Para ahli tidak tahu persis apa yang menyebabkan penyakit autoimun. Tapi, beberapa orang dilaporkan lebih mungkin terkena penyakit ini daripada yang lain. Ini termasuk kelompok wanita.
Wanita diaporkan dua kali lebih mungkin mendapatkan penyakit autoimun daripada pria. Oleh sebab itu, para wanita disarankan untuk dapat lebih mewaspadai serangan penyakit ini.
Berikut ini adalah daftar penyakit autoimun yang sering menyerang wanita daripada pria berdasarkan laporan Autoimmune Registry, sebuah organisasi nirlaba yang menyediakan penelitian, statistik, dan data pasien tentang penyakit autoimun:
- Psoriasis
Psoriasis menyebabkan sel-sel kulit baru yang biasanya tumbuh jauh di dalam kulit naik ke permukaan dan menumpuk menjadi apa yang tampak seperti bercak atau sisik merah. Gejala psoriasis dapat meliputi:
- Bercak merah tebal
- Ditutupi sisik
- Biasanya muncul di kepala, siku, dan lutut
Gatal dan nyeri pada kulit yang dapat membuat sulit untuk tidur, berjalan, dan merawat diri sendiri juga bisa terjadi pada kondisi psoriasis.
- Penyakit celiac
Penyakit celiac ditandai dengan intoleransi gluten. Mengonsumsi gluten bisa menyebabkan sistem kekebalan Anda menyerang lapisan usus kecil Anda. Insiden penyakit celiac paling tinggi di antara wanita dan anak-anak. Gejala penyakit celiac bisa meliputi:
- Perut kembung dan terasa nyeri
- Diare atau sembelit
- Penurunan berat badan atau penambahan berat badan
- Kelelahan
- Periode menstruasi yang terlewat
- Ruam kulit gatal
- Infertilitas atau keguguran
- Penyakit radang usus
Bentuk inflammatory bowel disease (IBD) atau penyakit radang usus yang paling umum terjadi adalah penyakit Crohn dan kolitis ulserativa. Tetapi secara umum, IBD dapat didefinisikan sebagai peradangan kronis pada sistem pencernaan. Gejala IBD termasuk sakit perut dan diare, yang mungkin berdarah.
- Penyakit Graves
Penyakit Graves terjadi pada mereka dengan tiroid yang terlalu aktif. Gejala penyakit Graves dapat meliputi:
- Insomnia
- Sifat lekas marah (iritabilitas)
- Penurunan berat badan
- Sensitivitas panas
- Berkeringat
- Rambut rapuh halus
- Kelemahan otot
- Haid tidak teratur
- Diare
- Tangan gemetar
- Penyakit Hashimoto
Penyakit Hashimoto atau dikenal juga sebagai tiroiditis Hashimoto ppaling sering muncul ketika tiroid tidak membuat cukup hormon tiroid, meskipun dalam beberapa kasus kadar hormon tiroid masih normal atau bahkan meningkat. Gejala penyait Hashimoto dapat meliputi:
- Kelelahan
- Kelemahan
- Penambahan berat badan
- Sensitivitas terhadap dingin
- Nyeri otot dan sendi kaku
- Pembengkakan wajah
- Sembelit
- Rheumatoid arthritis
Rheumatoid arthritis (RA) atau penyakit rematik mengacu pada penyakit di mana sistem kekebalan menyerang lapisan sendi di seluruh tubuh. Gejala rematik yang utama termasuk:
- Sendi terasa nyeri, kaku, bengkak
- Cacat atau berkurangnya gerakan dan fungsi sendi